Rabu, 13 April 2011

Bahkan Ulat Bulu Pun Terpikat Pesona Jakarta!

Setelah meraih sukses di daerah dan menjadi pembicaraan berhari-hari di televisi, serangga berbulu ini kini merambah kota-kota besar, salah satunya adalah Jakarta!. Terpikat dengan kehidupan metropolis Jakarta kah??.




Oleh : Dimas Setyawan

Tidak perlu fasilitas yang mewah, tidak pula harus mengerti teknologi untuk mengunduh video di Youtube. Ulat bulu saat ini berhasil menjadi pembicaraan hangat warga Jakarta, baik di Twitter maupun perbincangan sehari-hari. 

Seperti yang kita ketahui bersama, cerita 'horor' tentang ulat bulu ini bermula dari sebuah daerah bernama Probolinggo beberapa minggu lalu. Sebuah 'invasi' besar-besaran menerjang daerah tersebut. Bahkan para siswa sekolah tidak bisa belajar dengan tentram. Namun, ternyata cerita tersebut tidak berhenti di situ, beberapa minggu berselang, rabu (13/4) kemarin, warga Tanjung Duren, Jakarta Barat dibuat gempar oleh serangga yang satu ini.

Mengapa bisa terjadi??
Banyak pertanyaan dan opini "ngasal" yang kemudian muncul. Gue pun juga sempat berpikir kalau ulat bulu juga perlu kehidupan yang layak dan pergaulan yang mewah, makanya mereka bergerombol membuat sensasi di Jakarta.Atau mungkin ulat bulu berkoloni untuk mendemo gedung baru DPR di Senayan. Tapi tentu saja semua itu salah dan asal-asalan.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian, Bapak Haryono mengatakan, fenomena ini bukanlah sesuatu yang baru. Sebelumnya pada tahun 2007, kawasan Tanjung Duren ini juga pernah mengalami serbuan ulat bulu ini, hanya dalam skala yang kecil. Menurut Bapak Haryono pula, fenomena ini terjadi karena cuaca alam yang ekstrim. Kelembaban cuaca yang terjadi beberapa bulan ini, membuat para ulat bulu tidak bisa melakukan aktifitas Predatorism, yaitu sebuah aktifitas dimana ulat bulu dewasa memakan telur-telur yang mereka hasilkan. Hal itu membuat tingkat kelahiran ulat bulu meningkat dari biasanya. Jika pada situasi biasa, ulat bulu hanya menetaskan 50% dari total telur, maka dalam situasi ini, angka nya bisa meningkat.

Lalu apakah perbedaan kasus yang terjadi di Jakarta dan di Probolinggo?. Bapak Haryono menjelaskan bahwa jenis ulat bulu yang ada di probolinggo adalah jenis yang berbeda dengan Jakarta karena berasal dari inang yang berbeda. Hal itulah yang membuat ulat bulu di Probolinggo lebih susah dibasmi.

Hmm, kalau jakarta penuh ulat bulu, bisa kebayang gak yah bakalan ada banyak kupu-kupu yang hinggap?. Yah, akhir kata, kami hanya bisa mengucapkan selamat datang di Jakarta yang keras, dan jangan lupa orang tua di kampung. :D


Tidak ada komentar:

Posting Komentar